NYECEL

Pemerintah Desa Semen melaksanakan wilujengan/nyecel untuk pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Semen pada tahun 2025 dimulai dari senderan TK Desa Semen yang bersumber dari Silpa Pembangunan tahun 2024.

 

Kegiatan nyecel ini rutin dilaksanakan sebelum acara pembangunan dimulai yang merupakan kegiatan adat dengan memanjatkan do’a kepada Tuhan YME supaya diberikan perlindungan dan kelancaran  dalam melaksanakan kegiatan Pembangunan.

 

Acara nyecel yang dipimpin oleh Bapak Slamet selaku Kepala Desa Semen beserta perwakilan perangkat Desa, Mudin, Suplayer dan tukang berjalan dengan hikmat.

 

Dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan sambutan dari Kepala Desa Semen selanjutnya do’a yang dipimpin oleh Bapak Salamun selaku Mudin Desa Semen diikuti seluruh tokoh yang hadir dalam acara tersebut dan diakhiri makan bersama.

 

Makanan yang dimaksud adalah uborampe yang memiliki filosofi :

 

1.    Bubur abang-putih (merah-putih) sebagai perlambang mengingatkan kejadian manusia yang terdiri dari darah merah dan darah putih dan sekaligus sebagai lambang keberanian (merah) dalam menegakkan kebenaran (putih).

 

2.    Ingkung ayam jantan, yaitu daging ayam jago matang yang diikat masih utuh seperti sedang bersujud, diasosiasikan agar manusia selalu njungkung (bersujud). Ingkung jago juga sebagai lambang pentingnya menghilangkan nafsu sok jagoan dalam hidup sehingga yang tersisa adalah rasa empati, ramah dan cinta kasih.

 

3.    Nasi tumpeng yang terbuat dari nasi dengan dibuat meninggi sebagai wujud kepasrahan total kepada Dzat Yang Maha Tinggi dan pemberi rizki.

 

4.    lauk-pauk secukupnya sebagai pengingat pentingnya menjaga kesimbangan lingkungan semesta alam baik dari dunia binatang maupun dunia tetumbuhan.

 

5.    Jadah pasar atau jajan pasar, yaitu belanjaan jajan yang dibeli dari pasar tradisional. Jajan pasar adalah lambang dari sesrawungan (hubungan kemanusiaan, silaturrahim) dan sekaligus lambang kemakmuran.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat